Saturday, August 23, 2014

Mengapa bisa muntah darah secara tiba-tiba??


Kadang kita sering melihat orang yang sehat, segar bugar tapi tiba-tiba saja muntah darah. Apa yang terjadi dengan orang itu? Gejala muntah darah rata-rata hampir sama, tapi penyebabnya berbeda-beda. Ternyata setelah di teliti orang tersebut mengidap kerusakan hati berat dengan muntah darah yang terjadi pada dirinya.


SIROSIS HATI


Kasus tersebut di atas merupakan komplikasi akibat kerusakan organ hati/lever. Organ hati sebagian besar sudah tidak berfungsi normal. Jaringan hati sudah berubah sifat. Bukan lagi jaringan hati normal, melainkan menjadi jaringan ikat, disebut sirosis.


Penyebab sirosis harus diketahui melalui pemeriksaan laboratorium, perlu dilakukan pemeriksaan patologi anatomi (PA) untuk melihat jenis jaringan hati seperti apa persisnya. Dokter perlu mengambil serpihan jaringan dengan jarum khusus untuk diperiksa (biopsi hati).


Sirosis merupakan kondisi terakhir kerusakan hati oleh penyebab yang beragam. Mulai dari kelainan hati, bawaan lahir, penyakit infeksi hati (hepatitis), keracunan obat hingga keracunan bahan aflatoxin ( kacang-kacangan, umbi-umbian busuk ) dan alkoholik (peminum alkohol berat).


Dari riwayat orang yang mengidap sirosis akan terungkap apa penyebabnya. Sebagai contohnya, peminum jamu rumahan dulu terkena kerusakan hati oleh aflatoxin karena bahan baku pembuat jamunya busuk, Kacang tanah kita pernah ditolak Jepang karena berjamur.

Cara simpan bahan kacang-kacangan, umbi-umbian, padi-padian yang tidak benar, akan menumbuhkan jamur khusus yang memproduksi aflatoxin. Karena itu kalau makan kacang terasa busuk, jangan teruskan menelannya.

Jamu dari bahan tercemar jamur umumnya berubah rasanya. Bertahun-tahun tubuh tercemar aflatoxin akan merusak hati.

Ternyata fakta membuktikan orang yang muntah darah tadi mengaku rajin minum jamu rumahan sejak mudanya. Ia cenderung memilih jamu Korea dan Cina. Sangat bisa jadi itu penyebab kenapa hatinya menjadi rusak, dan kini ia didiagnosis sirosis.Sebagian pasien lain diduga sering mengonsumsi alkohol dulunya, hingga menyebabkan ia mengalami sirosis.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Organ hati paling tangguh beradaptasi dengan kerusakan yang dialami. Oleh sebab itu sebelum sebagian besar organ mengalami kerusakan, keluhan belum terasa dan gejalanyapun tidak jelas. Sebagian besar pasien tidak merasakan keluhan berarti sehubungan dengan organ hatinya yang seolah mendadak rusak. Ada yang merasa mual-mual seperti sakit maag, kadang saja ada rasa tidak enak di perut kanan atas seperti perasaan mengganjal.


Yang lebih mengherankan tidak ada petunjuk nyata kalau sebetulnya sejak bertahun-tahun lalu, mungkin lebih dari 10 tahun, hati sudah tidak normal. Semua orang kadang menyalahkan mengapa hati sampai rusak begitu, tidak cepat disadari. Sudah sampai muntah darah, baru tahu kalau ada yang tidak beres.


Dan memang seperti itu kondisi kebanyakan orang yang mengalami kerusakan hati.Selagi masih ringan dan baru tahap permulaan tidak ada keluhan, apalagi gejala nyata. Mungkin mirip sakit maag. Keluhan maag biasanya diabaikan karena dianggap enteng.

Oleh karena itu segeralah melakukan pemeriksaan laboratorium.

Dengan membaca fungsi hati dari darah akan terungkap sudah seperti apa kondisi hati. SGPT dan SGOT yang meninggi menggambarkan kondisi fungsi hati bermasalah.

Apabila Dokter mencurigai ada yang tidak beres dengan hati, perlu ditindaklanjuti pemeriksaan lab hati yang menjurus, misal GAMMA-GT dan ALPHA-FETO PROTEIN.
Bila hasil keduanya positif, lebih memastikan kemungkinan sirosis, walau kemungkinan kanker belum bisa disingkirkan. Kepastian hanya bisa terungkap dari hasil biopsi dan melihat patologi anatomi jaringan yang diambil dari hati.

BENDUNGAN PEMBULUH DARAH HATI


Gejala muntah darah adalah salah satu komplikasi bila kerusakan hati sudah meluas. Karena jaringan hati berubah, darah yanga mengalir memasuki hati mengalami hambatan.

Darah yang menuju ke hati berasal dari usus selain limpa. Bila di hati darah tidak bisa mengalir lancar karena pembuluh darah sudah mnegalami perubahan sehubungan dengan kerusakan hati, darah terbendung pada seluruh saluran yang menuju dan keluar dari hati.

Bendungan darah menimbulkan pelebaran pipa pembuluh darah yang terkait dengan saluran darah yang menuju maupun yang keluar dari hati ( sistem portal ). Pipa pembuluh darah akan terus melebar sampai titik pelebaran tertentu, lalu tiba saatnya pecah. Salah satunya pembuluh darah yang berada pada dinding kerongkongan leher (esofagus).

Pecahnya pembuluh darah esofagus yang sudah berusaha melebar maksimal itulah yang menimbulkan gejala muntah darah. Ini kondisi gawat darurat karena perlu segera ditanggulangi, agar darah tidak terus terbuang.
Perlu tindakan penekanan di daerah pecahnya pembuluh darah (tamponade), selain memberikan infus obat yang mengendurkan tekanan pembuluh darah hati yang meninggi akibat adanya bendungan darah di dalam hati (portal hypertension). Selanjutnya, limpa sebagai pemasok darah ke hati perlu dikorbankan untuk dibuang, agar sumber curahan darah ke hati berkurang, dan tekanan pembuluh darah ke hati lebih mengendur, sehingga resiko pecahnya pembuluh darah lain bisa diredam.

TRANSPLANTASI HATI


Apakah dengan sudah teratasinya muntah darah itu, persoalan selesai? Belum!

Selama hati tidak mampu mengalirkan darah yang melaluinya agar bisa lancar,kemungkinan muntah darah berulang, atau pecahnya pembuluh darah lain di dalam pencernaan tidak terhindarkan.

Organ hati yang sebagian besar rusak, harus diganti karena tidak mungkin pulih/ sembuh. Diperlukan transplantasi. Organ hatinya diganti dari donor. Tergantung seberapa besar kerusakan, penggantian organ hati bisa sebagian (dari donor hidup) dengan meminta sebagian hatinya, atau ganti seluruhnya (dari donor mati).


Selama hati belum diganti, bukan saja ancaman pecahnya pembuluh darah hati akan bermasalah, fungsi hati yang terus menurun juga berdampak pada kondisi tubuh lainnya. Pasien bisa koma, selain melemah akibat menurunnya fungsi hati. Tungkai dan perut bengkak oleh terbendungnya cairan (oedema) karena protein penahan cairan yang diproduksi hati menurun.


Bendungan empedu menimbulkan gejala kuning, tidak ubahnya penyakit kuning. Bisa juga menjalar pada ginjal, pencernaan, dan akhirnya menimbulkan koma karena tubuh sudah keracunan akibat fungsi hati yang sudah sangat buruk.

Kematian sang legenda F1 Ayrton Senna


Kejadian ini berawal di awal lap ke-5 ketika Ayrton Senna memimpin diatas mobil William-Renault. Mobil Senna nampak kurang stabil sejak ia mengawali start dari posisi pole. Pada awal lap kelima mobil Senna keluar trek saat ia memasuki tikungan Tamburello. Beberapa saat kemudian mobil Senna nampak menerjang  pembatas, dan Ayrton Senna saat itu tidak sadarkan diri. Sekitar 10 detik usai kecelakaan terjadi, bendera merah berkibar dan balapan dihentikan. Para marshall mulai memasuki lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan Senna. Tim medis F1 yang dipimpin Professor Sid Watkins kemudian memeriksa Senna yang sudah tidak sadarkan diri. Akhirnya untuk penanganan lebih lanjut Senna dibawa ke rumah sakit terdekat di Maggiore, Bologna. Dua jam usai lomba berakhir(yang akhirnya dimenangkan oleh Michael Scumacher). Dokter di RS. Maggiore mengumumkan bahwa Ayrton Senna sudah tiada. Diagnosa dokter menyimpulkan Senna mengalami pendarahan hebat di kepala akibat benturan. Sementara itu pihak otoritas Italia menyimpulkan bahwa bisa saja kecelakaan ini disebabkan karena kurangnya pengaman di sirkuit tersebut, dan satu penyebab lainnya adalah kemungkinan sirkuit yang (cukup) sempit dan memungkinkan banyak kecelakaan di sana. Padahal, sirkuit tersebut digunakan untuk balapan mobil yang jumlahnya banyak. Dibawah ini adalah video kecelakaan sang legenda.




6 faktor mahasiswa susah belajar pemrograman

Dalam era komputerisasi yang sangat kompetitif dewasa ini, banyak universitas – universitas yang menawarkan kepada dunia program studi yang mempelajari tentang computer danbahasa pemrograman. Di zaman yang sudah serba komputerisasi ini yang mendorong sebuah universitas mengadakan sebuah fakultas yang khusus berada pada bidang itu. Bahasa pemrograman adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana kita bisa berinteraksi dengan computer, dan bagaimana kita bisa memerintah computer agar computer bisa mengerti apa yang akan kita perintahkan. 
Dewasa ini banyak perusahaan yang berbondong - bondong mencari jebolan – jebolan universitas – universitas yang benar – benar ahli dalam bidang itu, sebagai contoh Program studi Sistem informasi. Program studi Sistem informasi ini mempelajari bagaimana kita membentuk sebuah sistem yang nantinya akan digunakan, dengan tujuan agar mempermudah cara kerja sebuah sistem lama yang masih manual menjadi lebih simple.

Bentuk Kegagalan Pembelajaran

Mahasiswa dewasa ini lebih sering memilih yang instan dan jarang ada yang memiliki semangat untuk terus berusaha dalam melatih dan belajar bahasa pemrograman. Mahasiswa juga sering jenuh terhadap pengajaran dosen yang terkadang metode pengajaran yang kurang menarik dan bahkan membosankan. Dosen cenderung memperhatikan mahasiswa yang aktif dan kurang memperhatikan mahasiswa yang kurang aktif. Ini yang menyebabkan mahasiswa terkadang sering bolos dan menjadi kurang tertarik belajar. Mahasiswa cenderung lebih suka materi yang pembawaannya mudah dicerna dan interaktif. Karena dari sana mahasiswa lebih bisa menangkap inti dari apa yang dijelaskan dosen.

6 Faktor Susah Belajar

Dari evaluasi tentang bentuk kegagalan dalam penerapan pembelajaran bahasa pemrograman di Universitas itu, menunjukkan sedikitnya ada 6 faktor yang menyebabkan mahasiswa susah  dalam mempelajari bahasa pemrograman, seperti:
Pertama, kurangnya niat dalam mempelajari bahasa pemrograman. Dewasa ini banyak mahasiswa yang pada awalnya memiliki semangat yang menggebu – gebu, namun pada pertengahan jalan semangat mereka mulai pudar dikarenakan matakuliah bahasa pemrograman yang mulai susah atau mereka belum bisa mengikuti matakuliah bahasa pemrograman tersebut.
Kedua, tidak memiliki software dan alat penunjang yang digunakan dalam matakuliah bahasa pemrograman tersebut. Tidak semua mahasiswa yang memiliki alat penunjang kuliah mereka. Pada kenyataannya banyak mahasiswa yang sudah memiliki alat penunjang, namun tidak menginstal software yang digunakan pada saat perkuliahan. Kebenarannya mahasiswa mampu mencari software itu, tetapi mereka sengaja tidak mencari. Disisi lain ada juga yang mungkin software yang digunakan susah untuk dicari.
Ketiga, berpikir salah jurusan dan kurangnya kesiapan logika untuk menangkap materi bahasa pemrograman yang telah disampaikan. Banyak mahasiswa yang ingin terjun dalam bahasa pemrograman, namun tidak memiliki modal pengenalan terhadap komputer atau bahasa pemrograman sama sekali. Mereka juga belum memikirkan bahwa belajar bahasa pemrograman memerlukan permainan logika. Dan pada akhirnya mereka berpikir bahwa mereka salah jurusan, dan kemudian mereka memutuskan untuk pindah jurusan.
Keempat, kurangnya ketertarikan  kepada bahasa pemrograman. Banyak juga mahasiswa yang memilih untuk mempelajari bahasa pemrograman tidak dengan kemauan dan kesadaran pribadi tetapi paksaan dari orang tua mereka, karena orang tua mereka berpikir bahwa prospek kedepan yang cerah adalah komputerisasi. Karena paksaan orang tua mereka jadi tidak maksimal dalam menangkap materi dikarenakan kurangnya ketertarikan kepada bahasa pemrograman tersebut.
Kelima, pengaruh cara pengajaran dosen yang kurang menarik sehingga terkadang mahasiswa tidak bisa mengikuti dan kadang tidak mengerti apa yang diajarkan dosen tersebut dikarenakan metode mengajar dosen yang mungkin kurang bisa diterima oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa sulit untuk mencerna matakuliah yang diajarkan. Banyak faktor yang menyebabkan ini terjadi, seperti: Dosen menjelaskan terlalu cepat, Dosen menjelaskan terlalu lambat dan bertele – tele sehingga mahasiswa mengantuk, malas, dll.
Keenam, kurangnya latihan yang intensif diluar jam kuliah. Ini sebenarnya adalah sebuah faktor yang paling krusial dari semua faktor yang dijelaskan diatas. Apabila mahasiswa berlatih terus menerus dirumah, lambat laun mereka akan terbiasa meskipun mereka tidak menyukainya.

Penutup
            Agar kegagalan dalam mempelajari bahasa pemrograman bisa diminimalis, maka yang harus dilakukan mahasiswa adalah menambah wawasan lebih mendalam lagi dalam bahasa pemrograman yang ditekuni. Disisi lain juga perlu adanya semangat dan keinginan untuk melatih kembali secara intensif dirumah. Dan yang terakhir harus memiliki keingingan dan ketertarikan yang kuat dalam belajar bahasa pemrograman.

Penyakit akibat berpikir negatif



Banyak orang yang kadang meremehkan tentang negatif thinking. Ternyata negatif thinking juga bisa mendatangkan penyakit. dibawah ini listnya : 
  1. Bahwa jika kita sering membiarkan diri kita stress, maka kita akan mengalami gangguan pencernaan. 
  2. Bila kita sering khawatir, kita bisa terkena sakit punggung.
  3. Bila kita mudah tersinggung, maka kita akan terkena insomnia (susah tidur). 
  4. Bila sering kebingungan, akan terkena sakit tulang belakang bagian bawah.  
  5. Bila sering membiarkan rasa takut yg berlebihan, akan mudah terkena penyakit ginjal.
  6. Bila suka cemas akan diikuti sakit dyspepsia (sulit mencerna).
  7. Bila suka marah bisa sakit hepatitis.
  8. Bila sering apatis/acuh terhadap lingkungan, bisa mengakibatkan vitalitas melemah.
  9. Bila Anda sering tidak sabar, bisa mengakibatkan diabetes (sakit gula).
  10. Bila sering merasa kesepian, bisa mengakibatkan sakit demensia senelis (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang & bisa menyebabkan kematian !!)
  11. Bila sering bersedih, bisa menderita leukemia (yg hingga kini belum ada obatnya) 
  12. Bila selalu dengki/iri hati terhadap seseorang, mudah mengakibatkan kulit bernanah atau cantengan
Nah.. jika ingin hidup sehat, tidak harus makan - makanan yang bergizi saja, tetapi harus menghindari negative thinking..

Menghilangkan perut buncit


Ingin langsing dan malu akan perut buncit??
Mari simak tips dibawah ini..!!!
Tips menghilangkan perut buncit

Memiliki perut gendut, buncit dan jauh dari kata langsing memang hal yang menakutkan bagi kaum remaja. Terutama perempuan yang sering ribet soal penampilan karena selalu ingin terlihat sempurna di mata laki-laki. Tapi tunggu dulu, masalah perut buncit dan tidak proposional juga banyak ditakutkan kaum laki-laki. Mereka juga selalu ingin terlihat sempurna dimata perempuan.
Masalah yang sering terjadi kadang selalu bertolak belakang antara keinginan dan kebiasaan. Semua ingin memiliki perut yang ideal, tetapi disisi lain kebiasaan - kebiasaan kita tidak mendukung hal itu. Ingin terlihat langsing, tetapi kebiasaan ngemil dan makan makanan berminyak masih tidak bisa dihilangkan. Dan yang paling penting adalah olahraga yang sering dilupakan.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah kebiasaan lama dan mengganti dengan kebiasaan atau gaya hidup yang lebih sehat. Bagaimana cara mengecilkan perut yang sudah terlanjur buncit? Ini beberapa tipsnya:



  1. Memperbanyak minum air putih
Itu salah satu langkah awal untuk mendapatkan perut yang lebih ideal. Hal ini akan mencairkan konsentrasi sodium dalam tubuh. Minum banyak air akan mengefektifkan kerja empedu untuk mengeluarkan racun dalam tubuh. Metode ini dapat mengecilkan perut secara alami.
  1. Pengobatan alternatif akupunktur
Sekarang sudah banyak yang memakai cara ini untuk kecantikan dan kebugaran tubuh. Akupunktur itu sendiri baik untuk kesehatan karena dapat menyeimbangkan sistem organ tubuh Anda sehingga tubuh akan tetap sehat.
  1. Tertawa
Tertawa telah terbukti mampu membakar lemak dan kalori yang ada di dalam perut karena rangsangan yang diberikan oleh otot-otot perut saat kita tertawa. Efek lain ketika tertawa adalah dapat menenangkan saraf dan tentu saja membuat hati kita untuk menjadi bahagia.
  1. Olahraga
Olahraga adalah hal utama untuk meciptakan perut yang ideal, karena saat olahraga lemak yang ada di dalam tubuh akan terbakar. Olahraga yang bisa dilakukan untuk mendapatkan perut yang lebih bagus misalnya lari pagi, lompat tali dan sit up.
  1. Kurangi konsumsi garam
Terlalu banyak garam dalam makanan akan menambah ektra sodium yang akibatnya perut akan terasa penuh dan kembung. Selain itu juga dianjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahan seperti apel dan pir yang memiliki banyak kandungan air. Metode ini juga bisa untuk mengecilkan perut secara alami .
  1. Hindari obat-obatan menyebabkan masalah perut
Contohnya seperti obat-obat yang memicu sembelit dan penggelembungan, termasuk pil kontrasepsi. Sebagian besar masalah perut kembung biasanya disebabkan oleh gaya hidup. Maka dari itu upayakan untuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat.
  1. Makan Pepaya
Ada beberapa penelitian yang mengatakan enzim dalam pepaya dapat membantu pencernaan. Karena buah papaya banyak mengandung serat, sehingga dapat melancarkan BAB. Coba konsumsi pepaya setiap hari ya!
  1. Jauhi makanan berikut
Yaitu makanan yang mengandung soda, alkohol dan berminyak, serta yang bersifat asin, dan berlemak. Itu adalah beberapa tips untuk menghilangkan perut buncit.




Android 4.4 "Kitkat"


Hi! welcome back ,a few article i wrote in Indonesian so, today i'll wrote the review of Android 4.4 it called Kitkat. Here we go!

Google’s Android KitKat update was one of the most significant overhauls the search giant has made to its world-dominating OS in recent history. Launched at Google I/O 2013, Android KitKat was designed with ALL handsets in mind, not just flagship devices. The updated software, previously very CPU/GPU-intensive, would now run on 512MB of RAM, for instance. That meant older handsets, right down to budget offerings and models from pre-2011, could run the software (providing OEMs shipped builds out, of course). KitKat in this respect was Google’s first attempt at fixing Android’s irksome fragmentation problem.

A year or so later, we’re now anticipating the commercial release of Android L – yet another HUGE milestone in Google’s Android history. In our Android L Developer Preview Review, we covered off the basics: design changes, performance and new features. For pre-release software, it was ASTOUNDING.

Android KitKat adoption on handsets is growing pretty quickly too compared to previous iterations of the OS. According to the latest Google Developer figures, Android KitKat accounted for around 20% of ALL Android handsets that visited Google Play in August 2014. Jelly Bean remains the big dog, however, more than half of the market at 54.2%.

Not got Android KitKat yet? Here’s what you can expect once it lands.

Android KitKat: Design

For the first time since its inception over five years ago, Android finally feels like it has found its visual identity. As a result, those expecting sweeping aesthetic alterations in 4.4 will be sorely disappointed. In fact, to the untrained eye there's very little difference between 4.4 and 4.3. What we have here is an incremental improvement, with subtle visual upgrades that enrich the experience without being glaringly obvious. The removal of the black background on the notification bar is one such example. And everything is white. Well, not everything – just all the status icons, things like Wi-Fi, Battery, and Data. The switch from blue to white is most evident at the top of the display, where the time and battery icons live. It’s not a big change in the grand scheme of things, but it is change nonetheless. And the thinking behind the switch is explained below:


Aesthetic concerns definitely factored into this (as has been mentioned elsewhere, a more neutral SystemUI allows apps to manage their own color palettes a bit better), but also keep in mind that with the new translucent bars feature, the color became a usability problem. Good old 33b5e5 doesn't pop as well on top of random wallpapers, even with the background protection,” wrote Google’s Dan Sandler in a Google+ post.


The application dock at the bottom of the screen now feels less like a walled-off part of the home screen and more inclusive, all thanks to the simple fact that the horizontal line which cut it off in 4.3 has been removed.

Another change is the slow but sure transition from the Tron-like blue text introduced in Android 3.0 to predominantly white lettering. Android feels warmer, friendly and less nerdy as a result – very much like Apple's revised iOS 7, in fact. Certainly, in purely visual terms, there's precious little to choose between the two rivals right now.


How to access core Google services has changed in 4.4, as well. Google Now – the company's much-hyped Siri-beater – can now be accessed on the Nexus 5 by swiping from left to right on the home screen. By making it more easily accessible, Google has cleverly increased the number of times you'll use it on a daily basis. It’s just odd this feature is only available on the Nexus 5.  Google Now's functionality continues to improve, too, alerting you to important emails, such as shipping confirmations, and offers plenty of other info based on your web activity.

Android KitKat: Performance


One of Google's key objectives with Android 4.4 was to make an OS that would run on devices with 512MB of RAM. On a phone like the Nexus 5, which is blessed with almost four times that amount of memory, the performance is predictably butter-smooth. Android can finally boast the same responsiveness as Apple's iOS, with navigation and movement between applications being fast and largely lag-free. Of course, there are moments when things do become a little jerky, hardly a shock when you consider how much Android is doing behind the scenes, but these are less common than they were in Ice Cream Sandwich and Jelly Bean.

Android KitKat: Messaging and phone



With WhatsApp, Skype and BlackBerry Messenger all available on the Google Play store, Google's own messaging client Hangouts faces stiff competition. To force adoption, Google has taken the rather extreme step of sacrificing the default Android messaging app and totally replacing it with Hangouts. This makes sense on one level. Conversations over SMS and IM are both found in the same app, but it does cause some issues. Even though you can tie a contact to a phone number and a Google account, Hangouts keeps them separate should you be involved in both a text and online conversation with that particular person. 

Contrast this with the way iOS handles communication in iMessage, and it feels clunky and backwards. Surely Hangouts is capable enough to know that you're talking to the same person, and merge the chat accordingly? Thankfully, if this system gets on your nerves you can switch to another SMS messaging client and retain Hangouts purely for IM chats.

Although the Android 4.4 phone app might seem the same, there are changes afoot here, too. Firstly, the new menu system helpfully highlights your three most-contacted people, complete with a photo for quick reference. Secondly, Android 4.4 will use online records to tell you who is calling. So, if you get an unscheduled phone call from a retailer trying to get business out of you, you can decline the call before it even begins. This is one of those improvements, which seems minor at first, but could be a massive help. Expect rivals to copy this in the not-too-distant future.

Android KitKat: Image and video capture 

Not a great deal has changed in Android 4.4 when it comes to taking photos and recording videos, which is actually a bad thing – the performance of Android's stock camera app is lacklustre at best and downright infuriating at worst. The camera takes too long to boot up, is slow to focus and is often guilty of producing over-processed images. These issues blighted the Nexus 4 and are present in Android 4.4, but the good news is that Google is aware of this and is rolling out 4.4.1 (and 4.4.2) as we speak. This update reduces the waiting time when you fire up the camera app and apparently strikes a more agreeable balance between image quality and capture speed.

Our Nexus 5 recieved the update recently and we can confirm that the camera performance is vastly improved: it no longer takes an age to actually capture a shot, and the annoying motion blur is reduced. Having said that, the Nexus 5 still can't match the iPhone 5s when it comes to camera speed and image quality, so Google has a little bit more work to do in this regard.

Google Confirms Android KitKat Battery Drain Bug

If you’ve recently downloaded Android 4.4 and noticed a drop in your handset’s battery performance, well, you’re not alone. KitKat does officially have a battery drain issue. It’s a software processes (mm-qcamera-daemon) that’s causing the problem, and Google is hard at work attempting to implement a fix. 

The issue was first reported by Nexus 5 users but is now said to be affecting Samsung and LG devices, too – basically if you have Android 4.4 on your handset you’ve most likely got this bug. So if you did download 4.4 and watch your handset’s battery performance go south. You now know why!

The Nexus 5 battery life issue is caused by a software­ process within Android 4.4.2 (KitKat) that gives apps access to the Nexus 5’s camera,” reports suggest. As a work around, Google is suggesting users delete things like Skype and Snapchat, at least until a software patch is pushed out.

We believe we have fixes for the current high CPU reports on [the Nexus 5] due to mm-qcamera-daemon, and they will be included in the next maintenance update,” a Google project manager wrote.
Google did not detail when the fix would be made available. We’ll update as soon as we know more. 

Android KitKat: What's Missing

Whenever a new version of an OS is released, it's tempting to dream about all the cool features you want to see. The fact that 4.4 is more of a refinement than an upgrade means that some users could come away disappointed. Google has massaged Android and created something stronger and better, but it hasn't reinvented the wheel with KitKat. 

The camera is possibly the biggest letdown, but Google has already moved to address that. Those transitioning from Samsung's TouchWiz UI will miss the various "smart" features which come by default; although stock Android is cleaner and in many respects more powerful, it does seem rather bare in comparison to some of the third-party skins on the market.

Of course, with a store full of apps, widgets and other goodies to download, you could argue that Google is giving you a blank canvas, rather than forcing things upon you like Samsung, Sony and HTC. Even so, we'd have liked to have seen some extras, such as the "Assist" app which is included on the Motorola Moto G. Clearly designed by Google, this app works in a similar fashion to the "Do Not Disturb" function on iOS 7, and will surely make its way to stock Android sooner rather than later.

Android 4.4: An Evolution, Not A Revolution
The fact that very little has changed in Android 4.4 over 4.3 isn't a sign that Google is getting lazy, but instead illustrates just how good Android is right now. After years of flux and one or two failed experiments (Honeycomb, anyone?), Google's mobile operating system has finally found its feet, and looks and performs better than ever.

In fact, there's an excellent case for this being the best mobile OS on the market right now. Android offers power, flexibility, customisation and much more besides. Version 4.4 may not have the headline-grabbing upgrades that previous iterations have boasted, but that matters little, because what we have here is a world-leading platform, and the subtle tweaks performed by Google prove that the company has finally gotten the hang of creating a good OS and evolving it, rather than needlessly tearing up the rulebook with each update.

And beyond this there’s plenty else to get excited about. Things like KitKat’s ability to run on fumes – 512MB of RAM and 1GHz CPUs, for instance – is a huge boon for OEMs and consumers alike. From now on there’s no excuse for new handsets not to run on the latest iteration of Google’s Android software.

What’s more Google has apparently passed down a new Android Bull, which specifically decrees that all new Android devices MUST run on the latest build of Android. And if OEMs don’t play ball they’re likely to get more than a slap on the wrist, too:

“Starting February 2014, Google will no longer approve GMS distribution on new Android products that ship older platform releases. Each platform release will have a “GMS approval window” that typically closes nine months after the next Android platform release is publicly available. (In other words, we all have nine months to get new products on the latest platform after its public release.)  The policy could only mean good things, especially for the smartphone user.”



Asus Zenfone 6


Tak hanya HTC yang menjadi raja Smartphone dari Taiwan, masi ada Asus yang memiliki pasion sama dengan HTC dalam menaklukan industri Smartphone Android, yang terbilang sangat ketat. Persaingan teknologi dan harga menjadi penentu apakah ponsel yang di produksi sukses di pasaran atau tidak.

Asus melihat peluang yang sangat besar untuk kelas menengah kebawah, dengan menggelontorkan 3 jagoan sekaligus yaitu Asus Zenfone 4, Asus Zenfone 5, dan Asus Zenfone 6. Ketiga ponsel diatas menyasar 3 kelas yang berbeda, dengan spesifikasi yang berbeda pula antar tipenya.


Sama-sama mengandalkan Intel Atom sebagai otak dari Asus Zenfone, tentu performa ke tiga ponsel ini tak perlu kita ragukan lagi. Semuanya akan memiliki kinerja optimal untuk masing-masing kelas yang mereka tuju, harga yang murah juga menjadi salah satu kelebihan dari Asus Zenfone. Hampir semua tipe yang di pasarkan, memiliki harga dibawah rata-rata harga di pasaran.


Harga Asus Zenfone menjadi magnet pecinta andaroid di seluruh dunia, di Indonesia sendiri Asus Zenfone sudah di pasarkan sejak awal Maret 2014, dan bagi anda yang juga tertarik membeli Asus Zenfone silahkan simak informasi Spesifikasi Dan Harga Asus Zenfone 6 dibawah ini.


Ponsel ini dibandrol dengan harga 3 Juta Rupiah, dengan spesifikasi yang hampir sama dengan Asus Zenfone 5. Yang membedakan hanya segi layar yang berukuran lebih besar 6 Inch, dan sama-sama memiliki resolusi HD dan Ram berukuran 1 GB. Sedangkan dari CPU masih menggunakan CPU Intel Atom Z2580, yang memiliki kecepatan Dual-core 2 GHz. Untuk memory internal sendiri berukuran lebih besar yaitu 8 GB dengan dukungan slot MicroSD dengan kapasitas maksimum 32 GB, yang mampu menyimpan beragam file yang anda miliki. Dengan kapasitas baterai yang lebih besar  Li-Po 3230 mAh battery, Asus Zenfone 6 akan sanggup betahan seharian penuh pada jariangan 3G. Kapasitas baterai ini tentu sesuai dengan layar besar yang dimilikinya, karena handphone ini memang sangat cocok di gunakan untuk menikmati konten multimedia baik itu film atau bermain game, sehingga membutuhkan baterai berkapasitas besar agar mampu memberikan daya secara maksimal pada ponsel ini. Dari segi kamera Asus Zenfone 6, sudah tersedia kamera berlensa 13 MP pada kamera belakang dan kamera 2 MP pada kamera depan. Tak ketinggalan fitur seperti autofocus, LED flash.